tag:blogger.com,1999:blog-8213575044945174296.post6150447869553398623..comments2024-03-26T20:36:23.243+07:00Comments on SPIRIT LITERASI: INTEGRITASspirit-literasi.idhttp://www.blogger.com/profile/16770939361756583539noreply@blogger.comBlogger2125tag:blogger.com,1999:blog-8213575044945174296.post-55359300126039391822014-11-03T09:29:59.975+07:002014-11-03T09:29:59.975+07:00Terima kasih Ilmasusi@ atas masukannya. Semoga sum...Terima kasih Ilmasusi@ atas masukannya. Semoga sumbang pikiran ini memberikan kontribusi--sekecil apa pun--bagi perbaikan kehidupan sosial, khususnya dalam aspek kepemimpinan. Amin.spirit-literasi.idhttps://www.blogger.com/profile/16770939361756583539noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8213575044945174296.post-19325969291737581542014-11-02T21:31:12.524+07:002014-11-02T21:31:12.524+07:00Numpang komentar pak Dosen.... Dalam sistem yang s...Numpang komentar pak Dosen.... Dalam sistem yang serba bebas ini pencitraan biasa dilakukan untuk tujuan mendulang suara. Di sisi lain ketika maju sbg pemimpin, perlu cost yang tinggi pula. bahkan tingginya politics cost ini bagaikan sebuah keharusan. Kudu. So menggandeng para pemilik modal untuk membiayai proyek menuju tahta kepemimpinan menjadi sebuah keniscayaan. Terjadilah aqad- transaksonal yang tidak gratis, melainkan dengan segenap konsekuensi yang mengikat calon pemimpin ini. Nah, kalau kasil 'JADI', kompensasi manfaat buat pendana wajib dibayar. Ibarat 'tiada makan siang yang gratis'. Kalau sudah begini kondisinya, di sekitar pemimpin baru ini mulai bertiup angin lupa: lupa pencitraan, lupa janji, lupa rakyat. Ketika rakyat si pemberi suara nagih janji, jawaban mantap tersedia: 'Sudah Lupa Tuh!'. Nah kalau begini kasusnya, pemimpin yang memihak rakyat menjadi barang yang sangat langka. Anehnya terulang dan terulang lagi setiap ganti pemimpin, seakan tiada beda meski dengan orang yang berbeda. Dengan sedikit analisa akan nampak bahwa sistem yg kita berkendara dg driver yang ada. ternyata sudah rusak. Perlu diganti. Sekedar ganti driver, tidak akan beri solusi.Ganti pemimpin, tidak ganti situasi dan kondisi.ilmasusinoreply@blogger.com