Kecantikan dan Kesederhanaan
Oleh Ngainun Naim
Namanya Kezia Roslin
Cikita Warouw. Ia terpilih sebagai Puteri Indonesia tahun 2016. Tentu, ia
sangat cantik. Saya kira salah satu syarat untuk bisa terseleksi dalam kontes
Puteri Indonesia adalah cantik. Walaupun
sesungguhnya kata cantik itu ukurannya relatif.
Soal kecerdasan, saya kira Kezia Roslin juga di atas rata-rata. Seleksi
berjenjang sampai tingkat nasional untuk bisa terpilih sebagai Puteri Indonesia
jelas tidak mudah dilalui. Pertanyaan demi pertanyaan harus mereka jawab.
Keberhasilan menjawabnya menjadi salah satu tolok ukur untuk lolos dalam
tahap-tahap seleksi.
Secara sederhana bisa dinyatakan bahwa mereka yang lolos di tingkat
nasional, apalagi yang terpilih menjadi Puteri Indonesia, adalah orang-orang
yang cerdas. Selain kecerdasan yang di atas rata-rata, aspek yang sangat
penting adalah wawasan. Ya, luasnya wawasan itu penting sekali. Berbagai
pertanyaan yang diajukan juri rata-rata tidak mudah dijawab. Hanya mereka yang
wawasannya luas saja yang bisa menjawab secara baik. Tentu kurang elok jika ada
pertanyaan lalu dijawab, "Maaf, saya tidak tahu", atau "Maaf,
saya baru mendengar".
Hal ini bermakna bahwa keluasan wawasan itu sangat penting. Siapa pun yang
memiliki wawasan luas akan memiliki kerangka pandang yang lebih luas. Berbagai
hal akan ditanggapi dengan perspektif yang konstruktif.
Cara penting untuk meningkatkan wawasan adalah dengan membaca. Membaca yang
dilakukan secara rutin, baik buku, jurnal, majalah, koran, dan sumber bacaan
lainnya, akan memperluas wawasan kita. Semakin banyak yang
dibaca semakin luas wawasan kita.
Puteri Indonesia 2016
ternyata memiliki hobi membaca. Saya kira itu memang sebuah keharusan. Mustahil
bisa terpilih menjadi orang nomor satu di ajang bergengsi jika wawasannya
dangkal. Tidak hanya itu,
Kezia Roslin juga hobi menulis. Nah, ini yang istimewa. Saya kira jarang ada
Puteri Indonesia yang memiliki hobi menulis. Mungkin dia orang pertama yang
hobi menulis dari para Puteri Indonesia yang lainnya. Jika bukan yang pertama,
paling tidak dia termasuk orang yang sedikit dari para Puteri Indonesia yang
menulis.
Ada yang lebih unik lagi, yaitu sederhana. Apa hubungannya? Hubungannya
cukup erat. Walaupun cantik, pintar, dan terpilih menjadi Puteri Indonesia,
ternyata ia cukup sederhana. Jika umumnya orang terkenal itu gaya hidupnya
glamor, Kezia Roslin ternyata memilih hidup sederhana. Kok tahu? Ya iyalah.
Saya tahunya tidak dengan mengobservasi atau wawancara. Itu mustahil. Rumah
saya desa, mana mungkin melakukannya. Koran Jawa Pos yang memberitakannya di
edisi 15 Maret 2016.
Salah satu bentuk kesederhanaannya adalah merekam ide di buku tulis. Hari
gini masih menulis di buku tulis? Ya, Kezia Roslin tidak memakai smartphone. Ia
setia dengan buku tulis. Buku itu ke mana pun ia bawa. Peristiwa dan hal-hal
penting ia catat. Dan saya kira itu merupakan sesuatu yang unik di tengah
mewabahnya generasi smartphone.
Tulungagung, 18 Maret 2016.
Semoga putri indonesia rahun mendatang juga suka
BalasHapusMenulis.
Semoga putri indonesia rahun mendatang juga suka
BalasHapusMenulis.
Amin. Terima kasih Bu Ima sudah berkunjung ke blog sederhana ini.
Hapus