KIAT MEMBACA BUKU SECARA EFEKTIF
Oleh
Ngainun
Naim
Dalam rangka menangkap makna secara
optimal, beberapa langkah praktis yang ditawarkan Hernowo penting untuk
diperhatikan. Menurut Hernowo, beberapa aspek yang penting untuk diperhatikan saat membaca. Pertama, sabar. Kesabaran
diperlukan saat membaca karena bila tergesa-gesa dalam memaknai suatu
gagasan, bisa jadi kesimpulannya
salah. Kedua, telaten.
Ke-telaten-an memungut makna-makna yang tersebar di sepanjang halaman buku kemudian
mengumpulkan dan menghimpunnya amat diperlukan karena kalau tidak telaten akan
banyak gagasan yang menguap dan bersembunyi kembali. Ketiga, tekun. Ketekunan diperlukan
untuk membantu kita menyisir himpunan kata, kalimat, alinea, bab, dan bagian demi
bagian yang menyimpan gagasan pokok dan penting untuk diperhatikan. Keempat,
gigih. Kegigihan akan mendorong agar tidak sekali baca sudah itu mati,
artinya bisa jadi perlu mengulang pembacaan hingga lebih dari sekali. Dan Kelima,
sungguh-sungguh. Kesungguhan dalam menemukan makna, memahami maksud
penulis, dan mengajak pikiran memelototi hal-hal menarik dan penting yang
disampaikan seorang penulis akan menghadirkan manfaat yang tidak terduga.
Memang, apa yang ditawarkan oleh
Hernowo ini memiliki manfaat secara praktis bagi siapa saja yang ingin
memperoleh dan mereguk makna sebanyak-banyaknya dari setiap teks yang terbaca.
Tetapi dalam kenyataannya, pengaruh sebuah bacaan tidak harus dilakukan dengan
memenuhi persyaratan ideal ini. Sebab sangat mungkin seseorang hanya menemukan
satu teks tertentu, tetapi teks tersebut terasa begitu menggetarkan,
mempengaruhi kesadarannya, memantik semangat baru dalam hidup, dan memberikan
energi baru yang melimpah. Justru di sinilah sisi menarik aktivitas menjelajah
dunia aksara ini.
Persoalannya, bagaimana menggali
kekuatan dari kata-kata yang tertulis ini? Selain formula yang ditawarkan oleh
Hernowo, ada beragam faktor lain yang mampu mempengaruhi seseorang atas teks
yang dibacanya. Bisa jadi pengaruh tersebut begitu besar karena teks tersebut
memberikan jawaban atas persoalan yang tengah dihadapinya, atau teks tersebut
menyadarkan atas apa yang tengah dialaminya, atau karena teks tersebut memang
begitu mengakar kuat dalam kesadaran kesehariannya.
Teks (tertulis) memang memiliki
kekuatan yang dahsyat. Namun tidak semua orang mampu menangkap, merenungi,
menghayati, merekonstruksi, kemudian menjadikannya modal untuk melakukan
perubahan diri. Sebuah teks yang sama akan memiliki pengaruh yang berbeda pada
setiap orang. Bagi banyak orang, sangat mungkin teks tersebut hanyalah sebuah
teks yang biasa saja, sehingga kemudian terlupakan seiring perjalanan waktu.
Namun teks yang sama juga memiliki peluang untuk menjadi sesuatu yang sangat
berpengaruh, bahkan mampu menjadi magnit dan energi besar yang memberdayakan.
Di sinilah misteri besar teks.
[Catatan: Artikel ini diambilkan dari bab 4 buku saya, The Power of Reading].
Tidak ada komentar: